Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk HidupTULISKAN.com - Pertumbuhan pada makhluk hidup disebabkan adanya jaringan meristem atau titik tumbuha, yaitu suatu jaringan yang sel-senya selalu membelah. Peristiwa pembelahan sel pada makhluk hidup bertujua untuk pertumbuhan, perkembangbiakan, dan regenerasi.

Pembelahan sel dalam proses pertumbuhan terjadi pada organisme bersel banyak. Pembelahan sel pada makhlu hidup untuk pertumbuhan dipengaruhi oleh kromosom. Kromoson yaitu materi berbentuk benang yang berada di dalam inti sel yang tersusun oleh ADN (Asam Deoksiribonukleat). ADN adalah protein dalam sel yang berfungsi sebagai pengatur bentuk dan sifat keturunan hasil perkembangbiakan sel, sehingga individu baru yang terbentuk selalu mewarisi sifat induknya.

1. Mitosis

Pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel anak dengan sifat seperti induknya disebut pembelahan mitosis. Dalam pembelahan mitosis, hanya mengalami satu kali pembelahan yang menghasilkan 2 sel anak dengan inti yang mengandung jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses pembelahan mitosis ini terjadi pada pembelahan sel-sel tubuh (sel somatis) untuk menambah jumlah sel, tetapi tidak terjadi pada sel kelamin (sel gamet). Berbagai kejadian selama mitosis, umumnya dibagi ke dalam empat fase yang berurutan, yaitu profase, metafase, anafasem dab telofase.

Dalam mitosis, masa di antara pembelahan-pembelahan disebut interfase. Pada interfase, tidak terjadi pembelahan kromosom atau sitoplasma. Keadaan seperti ini sering disebut sebagai fase istirahat. Istilah istirahat ini kurang tepat, karena inti sel dan sitoplasma tetap melakukan metabolisme, sehingga terjadi penambahan volume dan massa, baik di dalam inti maupun di dalam sitoplasma, akibatnya sel mengalami keadaan yang tidak seimbang. Keadaan iilah yang mendorong sel untuk membelah. Untuk lebih memahami tentang mitosis, ikuti penjelasan berikut.
  • Profase
Permulaan mitosis ditandai dengan beberapa perubahan sebagai berikut.
  1. Benang-benang kromatin memendek dan menebal disebut kromosom.
  2. Tiap-tiap kromosom homolog melakukan duplikasi dinamakan kromatid.
  3. Anak inti melebur.
  4. Kedua kromatid yang terbentuk disatukan/dihubungkan oleh sentrometer.
  5. Kromatid lebih memendek lagi.
  6. Pada sitoplasma
  • Metafase
Kejadian yang berlangsung pada metafase adalah sebagai berikut.
  1. Membran inti benar-benar melebar.
  2. Bidang pembelahan terbentuk di bagian tengah sel.
  3. Kromatid bergerak ke arah bidang pembelahan dan akhirnya berkumpul pada bidang pembelahan tersebut.
  4. Beberapa benang gelondong melekat pada sentrometer dari masing-masing kromosom dan disebut benang-benang kromosom.
  • Antafase
Perubahan yang terjadi dalam anafase adah sebagai berikut.
  1. Sentrometer dari masing-masing kromosom membelah menjadi dua.
  2. Kromatid dari masing-masing kromosom memisah menuju kutub yang berlawanan.
  3. Kromosom menjadi lebih pendek dan lebih tebal.
  4. Pergerakan kromosom ke arah kutub yang berlawanan karena adanya kontraksi benang-benang kromosom.
  • Telofase
Peristiwa yang terjadi pada fase terakhir adalah sebagai berikut.
  1. Kromosom telah sampai ke kutub masing-masing dan berangsur-angsur berubah kembali menjadi benang-benang kromatin, yang akhirnya lenyap tidak kelihatan.
  2. Anak inti dibentuk kembali.
  3. Dinding inti dibentuk kembali.
  4. Pada bidang pembelahan, dinding sel baru terbentuk. Dengan pembentukan dinding sel yang bau ini, maka dua buah sel anak dihasilkan. Untuk mengamati fase-fase mitosis dapat dilihat pada akar bawang merah yang diberi zat warna acetocarmin degan menggunakan mikroskop.

2. Meiosis

Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi. Pada meiosis, sel anak yang dihasilkan hanya memiliki jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom induknya. Duplikasi kromoso hanya terjadi satu kali, sedangkan pembelahan selnya terjadi dua kali. Sel-sel anak yang dihasilkan disebut sel-sel yang haploid, dan jumlah kromosomnya dinyatakan dengan 1 n. Pada meiosis, dari satu sel induk dihasilkan 4 sel anak yang haploid.

Proses meiosis dapat terjadi beberapa fase, yaitu sebagai berikut.
  • Profase
Tahapan dari profase pada meiosis ini adalah sebagai berikut.
  1. Leptotene => kromosom memanjang dan tampak tunggal.
  2. Zygottene => pasangan kromosom homolog dan membentuk n bivalen.
  3. Pachytene => bivalen memendek.
  4. Diplotene => homolog sedikit tertarik berpisahan sehingga tampak kromatid dan kiasmata yang terpisah.
  5. Diakinesis => sentromer homolog bergerak menjauh dan kromatid terus memendek.
  • Metafase I
Pada metafase I, hilangnya membran nuklir dan munculnya gelendong. Sentrometer setiap pasang homolog menjadi tertempel pada gelendongnya satu di atasdan satu lagi di bawah ekuator.
  • Anafase I
Pada anafase I, kedua sentrometer setiap bivalen berpindah ke kutubnya masing-masing.
  • Telofase I
  • Interfase atau Interkenesis, diteruskan dengan profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

Demikian informasi terbaru tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup, simak juga artikel menarik lainya seputar materi pembelajaran dan pengetahuan tentang Adaptasi Fisiologi, Adaptasi Morfologi, dan Adaptasi Tingkah Laku, semoga bermanfaat, dan selamat mencoba.

Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Alam (CV. Media Kreasi)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »