Anna Karenina dianggap sebagai novel terbaik sepanjang masa. Karya sastra terindah ini sampai sekarang masih terus diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. Sampai abad modern ini, novel karya Leo Tolstoy itu telah diterjemahkan dan diterbitkan 625 kali dalam 41 bahasa. Dalam bahasa Inggris hasil terjemahan yang berbeda pernah dicetak 75 kali, Jerman 67 kali, Prancis dan Itali 36 kali, Belanda 14 kali, Cina 15 kali, dan Arab 6 kali. Di Indonesia buku novel bernilai sastra tinggi ini diterjemahkan langsung dari bahasa Rusia oleh Koesalah Soebagyo Toer sebanyak dua kali. Karya sastra novel legendaris ini telah menginspirasi semua penulis novel dunia dalam berkarya.
Anna Karenina adalah sebuah novel oleh penulis Rusia Leo Tolstoy , ditulis dan diterbitkan secara bertahap pada tahun 1873-1877 dalam terbitan berkala pada Rusia Messenger. Karya sastra ini dianggap para pengamat puncak dalam karya fiksi reales. Tolstoy menganggap Anna Karenina novel pertama benar, ketika ia datang untuk mempertimbangkan Perang dan Damai untuk lebih dari novel. Karakter Anna mungkin terinspirasi, sebagian, oleh Maria Hartung, putri sulung dari penyair Rusia Alexander Pushkin. Segera setelah bertemu saat makan malam, Tolstoy mulai membaca Pushkin prosa dan pernah memiliki lamunan sekilas tentang “bangsawan siku indah telanjang”, yang terbukti menjadi isyarat pertama’s karakter Anna. Detail cerita dan cara serta gaya bercerita Leo Tolstoy memang luar biasa, kreatif, dan cerdas. Dalam cakupan, luasnya, dan gambarannya yang realistik mengenai kehidupan Rusia. Buku ini berdiri pada puncak fiksi realistik. Sebagai seorang filsuf moral ia terkenal karena gagasan-gagasannya tentang perlawanan tanpa kekerasan, yang pada gilirannya memengaruhi tokoh-tokoh abad ke-20 seperti Mahatma Gandhi dan Martin Luther King, Jr.
Alur Cerita
Alur cerita novel ini menggambarkan Anna Karenina sebagai seorang istri sekaligus ibu yang berselingkuh. Cerita yang luar biasa menyentuh ini dilatarbelakangi kehidupan bangsawan Rusia di abad ke-19. Kehidupan bangsawan Rusia itu identik dengan hura-hura dan bersenang-senang dengan dipenuhi kehidupan pesta-pesta, pertemuan bergengsi sesama bangsawan, olahraga pacuan kuda, atau kegiatan tamsya khususnya ke luar negeri. Lokasi cerita hanya sekitar Moskwa dan St. Petersburg. Daerah pedesaan diwakili oleh tempat tinggal Levin, teman dan sahabat Stepan Arkadyich atau Stiva Oblonskii. Anna Karenina adalah kakak kandung dari Stiva.
Kelompok bangsawan elite Rusia ini, anak-anak mereka dibiasakan juga untuk berbicara dalam bahasa Prancis dan Inggris,.Berbagai pertemuan dalam pesta atau pertemuan kelompok bangsawan Rusia itu sering diisi oleh obrolan yang tidak ada habisnya. Salah satunya yang dituangkan dalam novel ini adalah obrolan ber-monolog, berdiskusi dengan diri sendiri, atau merenungkan sesuatu. Salah satu kehebatan novel ini adalah kekuatan dalam menghadirkan perbincangan-perbincangan, diskusi, ataupun monolog ini, walaupun kadang perbincangan tersebut seperti tidak nyambung, peserta saling melontarkan ucapan yang kadang terputus di tengah jalan.
Apresiasi Luarbiasa
Apresiasi dan penghargaan terhadap maha karya sastra ini telah diberikan oleh masyarakat sastra dunia. Penulis seangkatannya juga sangat menghormati sosok Tolstoy. Fyodor Dostoyevsky menyatakan novel itu merupakan puncak kesempurnaan sebuah karya seni. Dostoyevsky juga menganggapnya sebagai yang terbesar di antara semua novelis yang hidup saat itu. Sementara Gustave Flaubert menganggap bahwa Tolstoy sebagai seorang seniman hebat sekaligus seorang psikolog hebat. Anton Chekhov, yang seringkali mengunjungi Tolstoy di tanahnya di pinggiran kota, menulis: “Ketika sastra memiliki seorang Tolstoy, menjadi penulis itu mudah dan menyenangkan; bahkan bila kita tahu bahwa kita sendiri tidak mencapai hasil apa-apa, itu tidak menjadi masalah karena Tolstoy yang berprestasi untuk kita semua. Apa yang dilakukannya berguna untuk membenarkan semua harapan dan aspirasi yang ditanamkan dalam sastra.”
Para kritikus dan novelis seperti Virginia Woolf menyatakan Tolstoy sebagai “yang terbesar di antara semua novelis” dan Thomas Mann menulis tentang seni penulisannya yang tampaknya jujur-”Jarang sekali suatu karya seni yang begitu mirip dengan alam”. Apresiasi dan perasaan yang sama dalam menilai novel itu juga juga diungkapkan oleh penulis dunia lainnya seperti Marcel Proust, Vladimir Nabokov dan William Faulkner, Franzen, Mailer, Wallace, Wolfe, Chabon, Lethem, King
Bahkan pada tahun 2007 J. Peder Zane melakukan sebuah jajak pendapat yang ditujukan kepada 125 penulis kontemporer. Hasilnya menunjukkan bahwa Anna Karenina adalah “novel terbesar yang pernah ditulis.
Anna Karenina umumnya berpikir untuk mengeksplorasi tema-tema kemunafikan, kecemburuan, iman, kesetiaan, keluarga, pernikahan, masyarakat, kemajuan, keinginan duniawi dan semangat, dan koneksi agraria untuk mendarat di kontras dengan gaya hidup kota. Translator Rosemary Edmonds menulis bahwa Tolstoy tidak secara eksplisit moralise dalam buku ini, ia memungkinkan tema untuk muncul secara alami dari “panorama luas kehidupan Rusia. Dia juga mengatakan salah satu kuncinya pesan novel ini adalah bahwa “tidak ada yang dapat membangun kebahagiaan mereka pada rasa sakit lain.
Fiksinya secara konsisten berusaha menyampaikan secara realistik masyarakat Rusia yang ada pada masanya.. Anna Karenina mengisahkan cerita-cerita perumpamaan tenang seorang perempuan yang berzinah, yang terjebak oleh kebiasaan dan kepalsuan masyarakat, serta tentang seorang pemilik tanah yang filosofis mirip sekali dengan kehidupan Tolstoy, yang bekerja bersama-sama dengan para penggarap di ladang dan berusaha memperbarui hidup mereka.
Tolstoy tidak hanya menggali dari pengalaman hidupnya sendiri tetapi juga menciptakan tokoh-tokoh sesuai dengan gambarannya, seperti Levin dalam Anna Karenina.
Leo Tolstoy
Tolstoy secara luas dianggap sebagai salah seorang novelis yang terbesar, khususnya karena karya besarnya Perang dan Damai dan Anna Karenina. Leo Tolstoy adalah seorang sastrawan Rusia yang dianggap sebagai pembaharu social. Sosok yang luar biasa itu juga dituding sebagai pasifis dan anarkis Kristen. Darah seni sastranya itu tampaknya juga ditambah dengan nilai positif sebagai seorang seorang filsuf pemikir moral. Tolstoy adalah salah satu legenda dari sastra Rusia abad ke-19. Karyanya yang paling fenomenal adalah Perang dan Damai dan Anna Karenina. Sejumlah karya-karya yang lebih singkat termasuk sejumlah novella Kematian Ivan Ilyich dan Hadji Murad juga menjadi perhatian banyak sastrawan dunia..
Tolstoy dilahirkan di Yasnaya Polyana wilayah Tula, Rusia. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara dan menjadi anak yatim piatu sejak masih. Tolstoy sempat belajar masalah hukum dan bahasa-bahasa Oriental di Universitas Kazan pada 1844. dibalik kejenisuannya bersastra tyernyata para dosen-dosennya menganggap dirinya tidak mampu dan tidak mau belajar.” Kemudian a kembali di tengah-tengah studinya ke Yasnaya Polyana dan menghabiskan banyak waktunya di Moskwa dan St. Petersburg.
Secara unik terjadi peristiwa luar biasa dalam pernikahannya dengan Sofia Andreevna Bers. Pada malam pernikahannya itu, Tolstoy memberikan buku hariannya kepada tunangannya. Buku-buku hariannya ini memuat catatan mengenai hubungan seksualnya dengan para petaninya. Peristiwa itu tidak berpengaruh pada awal kehidupan perkawinan, mereka sangat bahagia dan rukun. Istrinyapun memberikan banyak kebebasan Tolstoy untuk menulis adi karya sastranya. Namun dalam waktu terakhir kehidupan perkawinannya digambarkan sebagai salah satu yang paling tidak bahagia dalam sejarah sastra. Kehidupan perkawinan dengan istrinya semakin tidak baik , yang akhirnya berpengaruh pada pola pikirnya yang semakin radikal. Pengalaman jiwanya yang sangat menyentuh itu bisa saja menjadi inspirasi luar biasa untuk mengungkapkan dalam sebuah karya seni sastra yang luar biasa
EmoticonEmoticon