Tampilkan postingan dengan label cita-cita mulya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cita-cita mulya. Tampilkan semua postingan

Knowing Your Self...

Add Comment
Knowing your self (prepare for succesas in life and after life)
Kalimat diatas bukanlah slogan atau kata-kata mutiara. Kalimat diatas merupakan judul diskusi SDW daarul Quran. Kalimat pendek yang membutuhkan pikiran yang tidak sebentar. Bagaimana tidak? Diantara sekian banyaknya penduduk indonesia yang jumlahnya kurang lebih 240 juta jiwa, tidak banyak dari mereka yang memahami dirinya, memahami cita-citanya, atau mimpi-mimpi nya (jangankan memahami, memikirkannya pun kebanyakan penduduk indonesia tidak pernah), mengerti potensi-potensi yang dimilikinya, dan mengidentifikasi kekurangan-kekurangannya. 
dreaming

Potret ini sebenarnya gambaran mayoritas penduduk indonesia. Kita, kamu dan aku, kebanyakan dari kita, jarang yang memikirkan sejak dini apa keinginan yang ingin diperoleh dan dicapai pada usia-usia tertentu. Kita jarang memiliki target-target, tujuan-tujuan. Hidup ini, bagi kebanyakan kita hanyalah mengikuti apa yang dilakukan oleh orang banyak, bukan apa yang diinginkan oleh kita. Begitulah materi yang dibahas pada perkuliahan SDW hari Jumat 24 April 2009 kemarin, pukul 21.00 WIB.
Dalam perkuliahan malam ini, Pak Gora sebagai dosen tamu menyampaikan dengan santai urgensi cita-cita dan goal dalam kehidupan. Menurut dia, kebanyakan dari pemuda di indonesia saat ini, banyak sekali yang tidak pernah memikirkan apa tujuan dan cita-cita dalam hidupnya. Lebih-lebih dalam urusannya nanti ketika kita sudah kembali ke hadirat Ilahi.
“Selain punya cita-cita dan tujuan, kita juga harus mampu mengaitkan cita-cita itu untuk bekal kita ketika kita sudah kembali.” Demikian ujar pak Gora. Ya, sudah seharusnya bagi mahasiswa SDW untuk tidak membeda-bedakan atau istilah kerennya mendikotomikan antara cita-cita dunia dan cita-cita akhirat. Karena bagaimanapun juga keduanya adalah urgen. Hal ini juga telah dijelaskan dalam kitab suci al-Quran. Meski kehidupan akhirat itulah kehidupan yang lebih baik, tapi kita dilarang untuk untuk mengabaikan kehidupan dunia. Karena akhirat tidaklah akan datang kecuali setelah kita penghambaan manusia di dunia.
Selanjutnya, untuk menjadi orang yang hebat tidak bisa tidak harus memahami bagaimana orang hebat dapat menjadi orang hebat. Orang hebat tidaklah diciptakan orang, melainkan diciptakan dirinya sendiri. Siapa sangka Einstein dulunya (dianggap) murid bodoh. Tapi karena beliau memiliki ciri-ciri orang hebat, jadilah dia orang hebat. Ciri-ciri itu antara lain memiliki mimpi, dan konsisten dengan mimpinya.
Bermimpi bagi sebagian orang mungkin pekerjaan yang sia-sia. Tapi bermimpi yang didasari dengan kesadaran diri, dan keinginan yang konsisten untuk mewujudkannya, maka pasti mimpi itu akan menjadi nyata.
Saat ini adakah diri kita pernah bermimpi untuk menjadi orang besar, orang hebat? Sebagai contoh, mimpi untuk menjadi pengusaha lidi nasional. Pasti banyak orang mencibir mimpi ini. Padahal mimpi ini sangat mungkin untuk di capai. Begitu juga dengan mimpi-mimpi lainnya.
Jika kita masih belum memiliki cita-cita, tujuan, mimpi, dalam hidup kita, maka segeralah untuk memilikinya untuk kemudian kita konsisten dengan mimpi itu agar menjadi nyata. Mimpi, dream, lalu take action untuk mewujudkan mimpi itu.
Mari bermimipi!