lapar yang berguna

lapar yang berguna

Add Comment
air liur ikut menetes ketika melihat di depan mata kata teronggok sepiring nasi goreng yang dari aromanya terbayang kelezatannya, begitu inginnya manusia ini mencicipi kelezatan yang disajikan imajinya...apalagi disampingnya berjejer gelas berisi es campur, es kelapa muda, es kopyor, slurup..begitu lezat (pikirnya)

orang bilang puasa adalah menahan diri dari lapar dan dahaga, juga hubungan badan suami istri. sesederhana itukah puasa? pernahkah kita mencoba menelaah arti lebih dari puasa yang hanya.
alkisah, di suatu masjid kota di daerah X biasa di adakan ta'jil bersama. ta'jil ini disediakan oleh yayasan yang mengelola masjid sert sumbangan dari para donatur. suasana riuh rendah terasa menggembirakan. satu persatu orang-orang masuk keluar masjid. ada banyak hajat yang dilakukan masyarakat, dari yang sekedar ingin ikut ta'jil, mengaji, berdiskusi, mutholaah, kelompok kajian dsb.
suasana ini tentu sangat menggembirakan, sebagai seorang muslim yang diwariskan dari nenek moyang, kemeriahan ini bagian dari syiar islam. beginilah suasana kaum muslimin di saat bulan romadlon...sangat religius
namun apa yang dirasa setelah pengajian, diskusi, mutholaah selesai? yang terlihat bukan perubahan yang dilatih dalam kajian-kajian, diskusi, dan mutholaah. orang-orang ini, ketika melihat makanan kembali ke bentuk asalnya sebagai makhluk yang dikontrol oleh keinginan-keinginan hewani, mereka memperlihatkan wujudnya yang sejak pagi mereka tutupi dengan lantunan ayat-ayat tuhan, kesalehan dalam prilaku yang entah bagaiamana 'mesinnya'
apakah satu perut perlu dan wajib diisi dengan berjejal makanan? tidak cukupkah satu porsi satu orang? bukankah yang ta'jil bukan dia seorang diri? namun kenapa menginginkan bagian lebih dari porsi yang sudah diatur?
begitulah wajah-wajah asketis berubah sedemikian cepatnya demi sesuap makanan..
tak ada makna pengendalian jiwa dalam puasa yang telah dan akan dijalani..
yang ada hanya memindahkan jam makan pada waktu yang berbeda..
dan ironisnya aku ada dalam barisan orang-orang ini....hiks
ya allah, terimalah puasaku yang (mungkin) belum mempunyai efek perubahan pada kehidupanku, jadikanlah hamba ini memiliki jiwa 'puasa', ampuni segala kesilapan yang telah dan sedang hamba kerjakan, hamba lemah, ya allah, oleh karena itu berilah hamba kekuatan, quwwah, power untuk sejalan dengan apa yang telah engkau perintahkan, karena tanpamu aku tak ada..ampuni juga kedua orang tua hamba, bahagiakan mereka, kasih sayangi merereka, seperti halnya mereka berbuat yang sama kepadahamba..
amin...
moga berguna

moga berguna

Add Comment
hari ini puasaku yang entah keberapa? aku terkadang tidak mau peduli dan tidak perduli dengan hari-hariku. bukannya aku acuh dengan aktivitasku, namun memang aku terlalu easy going dengan segala tetek bengek riuh gerak langkah waktu. bagiku,dan mungkin sebagian teman-teman kebanyakan, hidup tak ubahnya perjalanan yang hanya itu-itu saja! dengan pengertian lain hidup kita berjalan bukan atas keinginan diri kita, melainkan kehendak sang maha maha. tidak salah memang, namun menyadari arus hidup yang mengalir datar, tanpa riak, seakan menyisakan beribu pertanyaan tentang hidup yang hanya sekali. kalau hidup hanya untuk main, makan, menyang wc, lalu apa beda kita dengan hewan?
sejalan dengan bergeraknya detik jam hatiku akan terus menuntunku ke arah penyadaran jiwa dan karsa, karena hidup memang bukan perkara makan dan minum saja. pasti ada alasan lain yang lebih hakiki. apapun itu, keputusan itu hanya kita yang bisa menentukan, selanjutnya terserah takdir mau jadikan kita apa!?
sekian